Jakarta (ANTARA News) - Ujian Nasional tingkat SMA/MA/SMK/SMA-LB pada Senin, 16 April secara serentak dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia.

Di Provinsi Banten sebanyak 108.479 siswa mengikuti ujian nasional. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Hudaya Latuconsina mengatakan bahwa jumlah tersebut terdiri dari peserta SMA sebanyak 44.547 siswa, madrasah aliah (MA) sebanyak 13.791 siswa, dan SMK sebanyak 50.141 siswa.

"Hari ini yang pertama pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk pelaksanaanya, saya memantau di SMAN 2 Kota Serang. Kami berharap pelaksanaan UN ini berjalan lancar," kata Hudaya.

Di Madiun, Jawa Timur sebanyak 5.808 siswa mengikuti ujian nasional. Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Doli Sapardi mengatakan diluar jumlah tersebut, sebelumnya terdapat lima siswa yang memilih mengundurkan diri tidak ikut ujian sebelum Daftar Nominasi Tetap (DNT) SMA/MA ditetapkan pada Februari lalu.

Alasan mengundurkan diri untuk tidak mengikuti UN bermacam-macam. Di antaranya adalah karena sakit, urusan dengan keluarga, bekerja, dan meninggal dunia.

Sementara itu di Aceh, banjir kiriman akibat meluapnya sungai Teunom kembali melanda Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya. Kondisi ini diperkirakan dapat mengganggu Ujian Nasional yang digelar di sejumlah sekolah di kawasan tersebut karena sebagian pemukiman penduduk terendam.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan sejauh mana proses pelaksanaan ujian nasional terganggu akibat banjir kiriman tersebut.


Pantau lewat CCTV

Pengawasan pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA dilakukan secara berlapis di berbagai sekolah. Selain oleh petugas pengawas, sejumlah sekolah memasang peratalan kamera CCTV di setiap ruangan untuk memudahkan pengawasan,

"Ada 40 kamera CCTV yang kita gunakan dalam pengawasan UN kali ini. Kemera tersebar di ruang kelas, ruang pengawas, kantin, dan ruang penyimpanan soal," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bogor, Agus Suherman.