Showing posts with label Askep. Show all posts
Askep Gastritis, Gastritis Akut dan Gastritis Kronik
I. Konsep Medis
A. Gastritis Akut
1. Pengertian
Gastritis akut merupakan proses inflamasi yang bersifat akut dan biasanya terjadi sepintas pada mukosa lambung.
2. Etiologi
Keadaan
ini biasanya berkaitan dengan penggunaan obat-obat anti-inflamasi
nonsteroid (khususnya aspirin) dalam waktu yang lama dan dengan dosis
tinggi, konsumsi alkohol yang berlebihan dan perokok berat. Stres berat
(lika bakar, pembedahan), iskemia, dan syok juga menyebabkan gastritis
akut, seperti halnya kemoterapi, uremia, infeksi sistemik, tertelan zat
asana tau alkali, radiasi lambung, trauma mekanik dan gastrektomi
distal.
Askep Ulkus Peptikum
I. Konsep Medis
A. Pengertian
Ulkus
peptikum merupakan ulkus kronik yang secara khas bersifat soliter dan
timbul karna pajanan sekresi lambung yang asam. Ulkus peptikum sering
disebut sebagai ulkus lambung, duodenal atau esofageal.
B. Etiologi
Etiologi ulkus peptikum kurang dipahami, meskipun bakteri gram negative H. pylori
telah sangat diyakini sebagai faktor penyebab. Diketahui bahwa ulkus
peptikum terjadi hanya pada area GI yang terpajan pada asam hidroklorida
dan pepsin.
C. Manifestasi Klinik
Gejala-gejala
ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu atau beberapa bulan dan
bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa
penyebab yang dapat diidentifikasi.
GAGAL GINJAL AKUT
I. Konsep Medis
A. Pengertian
Gagal
ginjal akut (GGA) adalah sindrom yang ditandai oleh penurunan laju
filtrasi glomerulus secara mendadak dan cepat (hitungan jam-minggu) yang
mengakibatkan terjadinya retensi produk sisa nitrogen seperti ureum dan
kreatinin.
B. Etiologi
Penyebab gagal ginjal akut dapat dibagi menjadi tiga kategori umum:
1. Penyebab prerenal
Terjadinya
hipoperfusi ginjal. Akibat kondisi yang menyebabkan berkurangnya aliran
darah ginjal dan menurunnya filtrasi glomerulus. Keadaan penipisan
volume (hipovolemia seperti luka bakar dan perdarahan atau kehilangan
cairan melalui saluran pencernaan), vasodilatasi (sepsis atau
anafilaksis), gangguan fungsi jantung (infark miokardium, CHF, atau syok
kardiogenik), dan terapi diuretik. Hal ini biasanya ditandai dengan
penurunan turgor kulit, mukosa membran kering, penurunan berat badan,
hipotensi, oliguri, atau anuria.
TUBERCULOSIS PARU
I. Konsep Medis
A. Pengertian
Tuberculosis Paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat juga menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang, dan nodul limfe.
B. Etiologi
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium tuberkulosa.
Bakteri ini merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran panjang
1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. sebagian besar komponen Mycobacterium
tuberculosis adalah berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan
terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan factor fisik.
Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni menyukai daerah yang
banyak oksigen. Oleh karena itu, Microbacterium tuberculosis ini senang
tinggal di daerah apeks paru-paru yang kandungan oksigennya tinggi.
Daerah tersebut menjadi tempat yang kondusif untuk penyakit
tuberculosis.
Hidrosefalus
I. Konsep medis
A. Pengertian
Hidrosefalus
ialah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
serebrospinal (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang
meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.
B. Etiologi
Hidrosefalus
terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat
antara tempat pembentukan CSS dalam system ventrikel dan tempat absorpsi
dalam ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan
CSS di atasnya. Penyebab penyumbatan untuk aliran CSS yang sering
terdapat pada bayi ialah kelainan bawaan, infeksi, neoplasma, dan
perdarahan.
Diabetes Melitus
I. Konsep Medis
A. Pengertian
Diabetes
Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya (Soegondo Sidartawan, 2005).
B. Etiologi
1. Diabetes Melitus tipe I
Diabetes Melitus tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi
faktor genetik, imunologi dan mungkin pula lingkungan (misalnya,
infeksi virus) diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta.
a. Faktor-faktor genetik
Penderita
diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi mewarisi
suatu predisposisi atau kecendrungan genetik ke arah terjadinya Diabetes
Melitus tipe I. Kecendrungan genetik ini ditemukan pada individu yang
memiliki tipe antigen HLA (human leococyte antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen trasplantasi dan proses imun lainnya.
b. Faktor-faktor imunologi
Pada
diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini
merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal
tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing (Smeltzer Suzanne C, 2001).
Asma pada Anak
I. Konsep medis
A. Pengertian
Asma
adalah proses obstruksi reversibel yang ditandai dengan peningkatan
responsivitas dan inflamasi jalan napas, terutama jalan napas bagian
bawah. (Keperawatan pediatrik, hal. 475 : 2003)
B. Etiologi
Belum diketahui tetapi ada beberapa faktor pencetusnya yaitu:
- Alergen. Faktor alergi dianggap mempunyai peranan pada sebagian besar anak dengan asma. Sensitisasi bergantung pada lama dan intensitas hubungan dengan bahan alergen.
- Infeksi. Biasanya infeksi virus seperti virus respiratory syncytial virus (RSV), bakteri misalnya streptokokus.
- Iritan. Seperti obat semprot nyamuk, asap rokok.
- Cuaca. Perubahan tekanan udara, dihubungkan dengan percepatan dan terjadinya serangan asma.
- Kegiatan jasmani dan faktor psikis dimana tidak adanya perhatian dan/ tidak mau mengakui persoalan yang berhubungan dengan asma oleh anak sendiri/ keluarganya akan menggagalkan usaha pencegahan. (Perawatan anak sakit, hal 85 : 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar